Amankah Ibu Hamil Naik Pesawat?
Risiko terbang bagi ibu hamil
Jangankan
ibu hamil, penumpang biasa juga cenderung mengalami gangguan ringan dalam
penerbangan. Ibu hamil dianggap memiliki risiko yang lebih tinggi untuk
mengalami gangguan ringan hingga risiko yang paling parah yaitu keguguran.
Gangguan
yang paling umum dapat berupa kram dan pembengkakan kaki/mata kaki. Hal ini
umumnya terjadi selama penerbangan di atas 3-5 jam. Gangguan yang lebih serius
bisa berupa pembekuan darah atau dalam istilah asingnya disebut blood clots/thrombosis.
Gejala blood clots adalah: bagian belakang kaki terutama di bawah lutut
mengalami pembengkakan, nyeri dan merah. Penyebab kedua gangguan tersebut adalah
kurang lancarnya peredaran darah.
Ada 2
cara mencegah kram hingga blood clots:
1.Kenakan
compression stockings (flight socks), yaitu sejenis stocking khusus untuk
dipakai selama penerbangan. Stocking ini dapat dibeli di apotek. Kenakan mulai
dari bangun pagi sebelum terbang sampai tiba di tujuan.
2.Tiap
satu jam sekali, bangunlah dari kursi dan berjalan-jalan sedikit selama 4-5
menit. Stretching sederhana mulai dari menggerakkan leher, bahu hingga ujung
kaki selama duduk juga dapat mengurangi risiko kram dan blood clots.
Ibu
hamil sangat dianjurkan berkonsultasi dengan dokternya sebelum booking tiket,
terutama jika sebelumnya pernah menderita beberapa hal ini:
- Pendarahan
- Kencing manis (diabetes)
- Rasa mual berlebihan di pagi hari
- Pernah keguguran
- Pernah melahirkan terlalu dini
- Hipertensi/darah tinggi
Kapan sebaiknya ibu hamil
terbang?
Saat terbaik
untuk terbang adalah saat usia kehamilan 14
hingga 27 minggu. Pada usia kehamilan 14 minggu, ibu hamil
sudah melewati masa-masa mual dan sudah lebih kuat secara fisik.
Sebelum
usia kandungan mencapai 14 minggu, sebaiknya ibu hamil tidak naik pesawat. Di
usia awal kandungan, biasanya ibu hamil masih sering mengalami mual dan pusing,
yang bisa menimbulkan gangguan lainnya jika dipaksakan. Selain itu, risiko
keguguran juga lebih tinggi di usia awal kehamilan.
Saat
usia kehamilan di atas 36 minggu,
ibu hamil tidak lagi diperbolehkan untuk bepergian dengan pesawat terbang. Jika
yang dikandung adalah kembar, maka batasnya menjadi 32 minggu. Batas
usia kandungan tersebut diukur dari tanggal penerbangan pulang.
Tips terbang bagi ibu hamil
Berikut
adalah tips-tips yang berguna bagi ibu hamil yang akan naik pesawat:
Jauh-jauh hari
sebelum keberangkatan:
- Cek info seputar rumah sakit atau
pertolongan medis di tempat tujuan Anda.
- Jika bepergian ke luar negri yang
mengharuskan vaksinasi, pastikan vaksinasi tersebut aman untuk ibu
hamil.
Pada hari
keberangkatan dan saat penerbangan:
- Tibalah di bandara jauh lebih awal
agar Anda lebih santai ketika melalui proses check-in dan security.
Terburu-buru di bandara dapat menimbulkan stress dan itu bukan awal yang
baik untuk memulai penerbangan.
- Beritahu petugas di counter check-in
bandara tentang keadaan Anda agar mereka dapat
mempersiapkan kebutuhan Anda sebaik mungkin.
- Jika mungkin, pilihlah tempat duduk di
dekat gang/aisle agar Anda mudah keluar masuk saat ingin stretching atau
ke toilet.
- Kenakan pakaian yang longgar dan
nyaman, sepatu yang nyaman, dan compression stockings.
- Begitu sampai di pesawat, usahakan
untuk ke toilet terlebih dahulu. Ini berguna jika ternyata pesawat delay
take off namun penumpang sudah
tidak diperbolehkan ke toilet.
- Kenakan seatbelt (sabuk pengaman)
tepat di bawah perut.
- Perbanyak minum air dan juice.
- Hindari minuman yang menyebabkan
dehidrasi seperti kopi dan teh, apalagi yang mengandung alkohol.
Ketentuan maskapai
bagi penumpang hamil
Umumnya,
saat usia kandungan berada di atas 28 minggu,
maskapai akan meminta ibu hamil untuk menandatangani semacam Surat Pembebasan
Tanggung Jawab dan menyertakan surat keterangan medis dari dokter kandungan
yang menyatakan:
- Ibu dalam keadaan sehat
- Kehamilan dalam kondisi normal, tidak
terdapat kelainan
- Jenis kehamilan: tunggal atau
kembar
- Perkiraan tanggal melahirkan
Surat
keterangan dokter ini biasanya harus diperoleh seminggu sebelum hari
keberangkatan. Ketentuan tiap maskapai bisa berbeda-beda. Penumpang dianjurkan
mengecek tiap ketentuan dari maskapai yang bersangkutan.
Sumber : http://blog.traveloka.com/amankah-ibu-hamil-naik-pesawat/
Comments